iDAN

01 November 2008

Tidur Malam Pertajam Daya Ingat (Delima Merkah)

iDAN: Artikel dari Endon, bahasanya agak pelik.


Senin, 14 Juli 2008 | 18:44 WIB
UNTUK meningkatkan dan mempertahankan daya ingat ternyata tidaklah sesulit yang dibayangkan. Menurut hasil penelitian, salah satu cara terbaik memperbaiki kemampuan ingatan adalah dengan cukup tidur malam.

Seperti dilaporkan BBC, Senin (14/7), peneliti dari Swiss menemukan bahwa tidur pada malam hari memberi dampak yang dramatis untuk mendukung fungsi otak pada keesokan harinya. Tidur malam, kata peneliti, tampaknya dapat memperkuat hubungan antara sel-sel syaraf otak, di mana pada organ vital inilah terjadinya proses belajar dan mengingat.

Peneliti University of Geneva, yang mempresentasikan temuannya pada Konferensi Federation European Neuroscience Societies, melibatkan sekelompok relawan untuk dilibatkan dalam riset ini.

Para partisipan diajari suatu permainan dan mereka juga ditunjukkan berbagai gambar yang harus diingat baik-baik. Pada permainan tersebut, partisipan harus mengikuti titik-titik yang bergerak pada sebuah layar komputer menggunakan joy stick.

Satu kelompok partisipan kemudian diperbolehkan tidur malam secara normal selama delapan jam. Sedangkan yang lainnya tidak diperkenankan tidur malam, dan sebagian lain hanya diperbolehkan tidur siang.

Pada hari berikutnya, semua partisipan diminta mengulang kemampuan mengikuti titik-titik pada layar dan menyebutkan gambar-gambar sambil otak mereka dipantau sejenis alat pemindai menggunakan teknik functional magnetic resonance imaging (fMRI).

Hasilnya seperti yang telah diduga. Partisipan yang tidur dengan benar menunjukkan kemampuan lebih baik dari kelompok lain dan hal ini terefleksi dari aktivitas otak mereka.

"Hasil studi kami mengungkapkan, suatu periode tidur yang diikuti pengalaman baru dapat mengkonsolidasikan serta memperbaiki dampak pembelajaran dari suatu pengalaman berikutnya.

"Perbaikan ini terlihat dari perubahan aktivitas otak pada daerah tertentu yang menandakan relevansi dari materi yang dipelajari," ungkap pimpinan peneliti Dr Sophie Schwartz.

Ia menambahkan, tidur dapat membantu otak mengonsolidasikan pengalaman yang telah dipelajari serta memperkuat memori yang melemah seiring berjalannya waktu.

Walau begitu, Schwartz menekankan bahwa hasil riset ini perlu ditindaklanjuti. Satu hal yang belum jelas misalnya berapa lama tidur yang dibutuhkan untuk memberi dampak optimal.

"Kami juga ingin mengetahui sirkuit otak mana yang terlibat dalam efek pembelajaran ini selama tidur malam dan kami ingin melakukan eksperimen meningkatkan efek seperti itu.

"Kami juga ingin mengungkap gangguan tidur seperti apa yang mempengaruhi fungsi emosi dan kognitif, dan faktor-faktor biologis apa yang mempengaruhinya," tandas Schwartz.

http://www.kompas.com