iDAN

17 Disember 2011

0-bon

O-bon, atau cuma Bon, merupakan versi Jepun bagi Perayaan Hantu yang lama berubah menjadi cuti perjumpaan semula keluarga yang mana penduduk bandaraya kembali ke kampung halaman untuk membersihkan dan menziarahi kubur nenek moyang mereka.

O-bon yang sering merangkumi pesta tarian ini lama wujud di Jepun sejak lebih 500 tahun lalu. Perayaan Jepun ini diadakan dari 13 hingga 16 bulan Julai (masing-masing "Obon Sambutan" dan "Obon Perpisahan" respectively) di pantai timur Jepun (Kantō), pada bulan Ogos di pantai barat.

Fakta

Sejarah Dan Keindahan Wanita Geisha Di Jepun

ANTARA 2 KEKASIH apa yang jatuh itu amat sarat membeku agaknya aku jatuh hati tapi pada yang tak sudi tak apalah janji impi wangi asalkan cinta itu hidup lagi tapi amat sepi begini tanpa siapapun mengerti Dia bukankah tetap ada lekat setia di dada agar restu Kekasih-ku memberkatiku: intim selalu iDANRADZi Sagamihara Japan
Berbicara soal wanita Geisha pasti di antara Anda semua berpikir Kelompok Musik Indonesia Geisha..., iyer memang ada benarnya juga... tapi bagi anda yg belum pernah tahu tentang sejarah dari wanita Geisha sendiri, mungkin ini trit yang tepat untuk mengetahui apa itu wanita Geisha . Wanita Geisha di Jepun sendiri sesuatu yang tabu untuk dibicarakan, tetapi semua orang di seluruh dunia sudah tahu apa itu geisha. Kenapa tabu ? karena pemahaman Geisha suka disalahertikan oleh sebagian orang bahwa Geisha itu selalu dengan konotasi yang negatif. Maka dari itu kita akan kupas sedikit tentang Geisha. Bagaimana Semua ini dimulai..? Sejarah geisha dimulai dari awal pemerintahan Tokugawa, di mana Jepang memasuki masa damai dan tidak begitu disibukkan lagi dengan masalah-masalah perang. Seorang calon geisha harus menjalani pelatihan seni yang berat selagi usia dini. Berlatih alat musik petik shamizen yang membuat calon geisha harus merendam jarinya di air es. Berlatih alat musik lainnya juga seperti tetabuhan kecil hingga taiko. Berlatih seni tari yang menjadi kunci kesuksesan seorang geisha, karena geisha papan atas umumnya adalah penari, tari Topeng Noh yang sering dimainkan oleh geisha dihadirkan bagi masyarakat kelas atas berbeda segmennya dengan pertunjukkan Kabuki yang lebih disukai rakyat jelata. Jadi Sebenarnya Apa Itu Geisha ? Geisha (bahasa Jepang:芸者 "seniman" adalah seniman-penghibur (entertainer) tradisional Jepang. Kata geiko digunakan di Kyoto untuk mengacu kepada individu tersebut. Geisha sangat umum pada abad ke-18 dan abad ke-19, dan masih ada sampai sekarang ini, walaupun jumlahnya tidak banyak. Di Kansai, istilah "geiko" (芸妓) dan geisha pemula "maiko" (舞妓) digunakan sejak Restorasi Meiji. Istilah "maiko" hanya digunakan di distrik Kyoto. Pengucapan ˈgi ʃa ("gei-" - "key") atau "gadis geisha" umum digunakan pada masa pendudukan Amerika Serikat di Jepang, mengandung konotasi prostitusi. Di Republik Rakyat Cina, kata yang digunakan adalah "yi ji," yang pengucapannya mirip dengan "ji" dalam bahasa Mandarin yang berarti prostitusi. Geisha belajar banyak bentuk seni dalam hidup mereka, tidak hanya untuk menghibur pelanggan tetapi juga untuk kehidupan mereka. Rumah-rumah geisha ("Okiya") membawa gadis-gadis yang kebanyakan berasal dari keluarga miskin dan kemudian melatih mereka. Semasa kanak-kanak, geisha seringkali bekerja sebagai pembantu, kemudian sebagai geisha pemula (maiko) selama masa pelatihan. Intinya bahwa Geisha itu bukan wanita penghibur, PSK, ataupun ladies Escort yang bisa dibawa tidur oleh kaum adam, tetapi justru awal mulanya mereka ada karena tuntutan karir dan zaman bahwa wanita bisa juga sebagai entertainer. Setelah 100 tahun sejak Geisha ada , ketidakpastian mengenai Keberadaan Geisha sendiri mulai bergeser sedikit demi sedikit. Di Jepang banyak sekali kaum adam saat itu (suami) yang tidak puas dengan rumah tangganya, nah karena kehebatan Geisha yg bisa menghibur, menari, melawak dan menyanyi maka tidak heran banyak kaum para suami/lelaki yang ingin mencari Geisha sebagai pasangan hidupnya. Dan inilah salah satu contoh pergeseran Geisha yang tadinya mereka adalah entertainer sejati menjadi buruan kaum adam yang sifatnya hanya pelarian dari kenyataan hidupnya. Pakaian / Tata Busana GeishaDitahun 1930 , seorang Geisha tampil bak supermodel , cantik, anggun, mempunyai tubuh yang seksi dan juga masih menghormati adat istiadat kuno Jepun. Dan uniknya wanita Geisha sangat menutupi bagian auratnya yang bisa mengundang nafsu kaum adam, ini terlihat dari pakaian para geisha (kimono) seperti dibawah ini. Dan yang terbuka hanya bagian leher belakang yang berbentuk V. semakin panjang bentuk V-nya kebawah berarti sang Geisha semakin provokatif. Tahukan anda, memakai Kimono tidak semudah yang kita bayangkan ternyata baju kimono memiliki 12 lapisan. dan itu harus sesuai dengan masing-masing setelannya !! tahukah perlu waktu berapa lama? 1 Jam lebih gan !! Dan setelah kimono terpakai si wanita harus menyesuaikan gerakannya. Untuk menentukan Geisha Muda dan Geisha Senior, anda lihat saja warna kerahnya. jika warna kerahnya Merah berarti Geisha Muda, dan jika kerah warna putih berarti Geisha Senior Soal Rambut, Geisha kadang memakai wig atau juga rambutnya di bentuk dengan cara me-wax agar lebih mengembang. dan yang perlu dihindari adalah terlalu sering mencuci rabut ataupun menyisir rambutnya yg bisa mengakibatkan kerontokan rambut ataupun ramput tidak dapat mengembang. dan tahukah anda berapa kali mereka keramas dalam sebulan? HANYA 2x sebulan!!! Ketrampilan apa yang harus dimiliki oleh seorang Geisha? 1. Kemampuan menari tradisional 2. Kemampuan Menyanyi 3. Kemampuan berkomunikasi 4. Kemampuan Melawak (hehehe) Kerahasian tahukah anda apa yang tidak boleh dilakukan oleh seorang Geisha pada saat dia menghibur dan mereka harus pandai merahasiakn hal tersebut : 1. Tidak boleh terlihat sedih , apalagi menangis 2. Tidak boleh menerima dan memberi cinta 3. Tidak boleh memilih cinta 4. Tidak boleh terlihat emosional apalagi melakukan kekerasan